Saat ditanya tentang ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah, banyak orang akan menyebut nama-nama populer seperti Einstein, Darwin, Galileo atau Newton. Padahal, kebanyakan ilmuwan Eropa bisa berkarya karena penemuan ilmiah dari para pendahulu mereka, yakni para ilmuwan Islam yang membuat kemajuan dalam sains dan teknologi, girls. Lantas, siapa saja ilmuwan Islam di yang menggemparkan dunia dengan hasil penemuan ilmiahnya? Berikut informasinya!
Al-Zahrawi
Al-Zahrawi, adalah seorang dokter, ahli bedah, dan ahli kimia Andalusia yang dianggap sebagai ahli bedah terbesar Abad Pertengahan dan dijuluki “Bapak Operasi Modern.” Karya utamanya adalah Kitab al-Tasrif, sebuah ensiklopedia praktik medis tiga puluh jilid. Bab operasi di karyanya tersebut bahkan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, mencapai popularitas dan menjadi buku teks standar di Eropa selama lima ratus tahun.
Kontribusi Al-Zahrawi di bidang prosedur dan instrumen bedah memiliki dampak besar di Timur dan Barat hingga periode modern. Beberapa penemuan ilmiahnya masih diterapkan dalam dunia kedokteran hingga hari ini. Beliau menjadi pelopor penggunaan catgut untuk jahitan internal dan instrumen bedah yang ia gunakan masih dipakai sebagai perawatan medis sampai sekarang.
Khalid
Penemu kopi, salah satu minuman paling populer di dunia ternyata adalah orang Islam bernama Khalid. Beliau adalah orang pertama yang menyeduh biji kopi untuk diminum di Yaman pada abad ke-9. Merupakan seorang pengembala kambing dari Arab, Khalid tertarik menyeduh kopi setelah melihat hewan-hewan gembalanya menjadi lebih lincah setelah menikmati biji-bijian kopi.
Khalid lalu merebus biji-bijian kopi dan jadilah itu sebagai secangkir kopi pertama. Oleh kaum Sufi, minuman kopi dipakai untuk tetap terjaga saat berdoa di malam hari dan hingga kini masih dipakai oleh banyak orang untuk manfaat yang sama.
Al-Khawarizmi
Ilmuwan Islam bernama lengkap Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi ini adalah seorang polymath Persia yang menghasilkan penemuan ilmiah yang sangat berpengaruh dalam bidang matematika, astronomi, dan geografi. Sekitar tahun 820M, ia diangkat sebagai astronom dan kepala perpustakaan Rumah Kebijaksanaan di Baghdad.
Al-Khawarizmi adalah sosok yang mempopulerkan aljabar, solusi sistematis pertama dari persamaan linier dan kuadrat. Menjadi orang pertama yang menjadikan aljabar sebagai disiplin independen dan memperkenalkan metode "pengurangan" dan "penyeimbangan," beliau disebut sebagai pendiri aljabar.
Ibn Sina
Ibn Sina, dikenal juga sebagai Abu Ali Sina dianggap sebagai salah satu dokter, astronom, pemikir, dan penulis paling signifikan pada Zaman Keemasan Islam, sekaligus bapak kedokteran modern awal. Sajjad H. Rizvi menyebutnya sebagai filsuf paling berpengaruh di era pra-modern. Dari 450 karya yang diyakini telah ditulisnya, sekitar 240 masih ada dan dipakai hingga saat ini, termasuk 150 di antaranya tentang filsafat dan 40 tentang kedokteran.
Ibn al-Haytham
Mendapat julukan “Bapak Optik Modern,” Ibn al-Haytham merupakan seorang astronom, matematikawan, dan fisikawan Arab Muslim dari Zaman Keemasan Islam. Beliau memberikan kontribusi signifikan pada prinsip optik dan persepsi visual.
Karyanya yang paling berpengaruh berjudul Kitāb al-Manāẓir ("Kitab Optik"), ditulis pada tahun 1011–1021, yang sampai saat ini masih tersedia dalam edisi Latin. Sebagai seorang polymath, ia juga menulis tentang filsafat, teologi, dan kedokteran.
Beliau adalah orang pertama yang menjelaskan bahwa penglihatan terjadi saat cahaya dipantulkan dari suatu objek dan kemudian diteruskan ke mata. Ia juga orang pertama yang menjelaskan bahwa penglihatan terjadi di otak, bukan di mata.
Ahmad ibn Tulun
Ahmad Ibn Tulun adalah sosok yang membangun Masjid Ibn Tulun dan sukses membangun Dinasti Thuluniyah di Mesir, dinastinya sendiri yang lepas dari pengaruh Dinasti Abbasiyah. Awalnya, ia ditunjuk sebagai gubernur Mesir di Dinasti Abbasiyah yang diperintah oleh Khalifah Al-Mu'tamad.
Menjadi gubernur Mesir selama 22 tahun, beliau menerapkan banyak kebijakan, termasuk mencetak mata uang dengan gambarnya sendiri, bukan khalifah Abbasiyah. Sukses membangun dinastinya sendiri, Ibnu Tulun menggiring Mesir untuk maju dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, pertanian, industri, pendidikan, dan penelitian ilmiah.
Abbas ibn Firnas
Abu al-Qasim Abbas ibn Firnas ibn Wirdas al-Takurini juga dikenal sebagai Abbas ibn Firnas adalah seorang polymath Andalus, seorang penemu, astronom, dokter, ahli kimia, insinyur, musisi Andalusi, dan penyair berbahasa Arab. Beliau diketahui melakukan eksperimen penemuan ilmiah mengenai pesawat terbang.
Sementara Wright bersaudara populer sebagai penemu pesawat terbang dan manusia pertama yang berhasil terbang, sebenarnya prototipe alat dengan sayang mirip burung sudah dirancang oleh Abbas Ibn Firnas pada tahun 9 Masehi. Dirancang dengan perhitungan dan penelitian rumit, alat buatannya tersebut sukses terbang cukup jauh pada waktu percobaannya, lho.
Nah, itulah beberapa informasi tentang ilmuwan Islam dengan hasil penemuan ilmiah yang menggemparkan dunia. Kita juga tidak boleh kalah dengan para ilmuwan di atas. Ayo ZM girls, torehkan prestasi di setiap langkahmu!